Kerukunan umat beragama mulai tidak harmonis :
Pluralitas
agama merupakan salah satu kharakteristik dari bangsa Indonesia yang
heterogen. Sehingga tak bisa dipungkiri, pluralitas agama ini memiliki
potensi dan peran sangat besar dalam proses integrasi dan pembangunan,
disamping juga mengandung potensi terjadinya konflik, disintegrasi
bangsa, ketika melihat masing-masing agama memiliki klaim kebenaran
absolut dan muatan emosi keagamaan yang menjadi dasar interaksi primer.
Konflik atas dasar perbedaan agama bisa disebabkan, baik oleh ajaran
agama itu sendiri, kualitas moral-spiritual penganutnya, maupun latar
belakang budaya, serta adanya rasa kegamangan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Sebenarnya
dalam perspektif dimensi agama, semua ajaran agama mengandung klaim
kebenaran yang bersifat universal. Namun pada realitanya hal ini
memungkinkan terjadi ambiguitas dalam interpretasi menurut tingkat
pemahaman, penghayatan, dan moralitas-spiritualitas penganutnya,
sehingga memunculkan potensi konflik antar umat beragama.
Untuk
itu, menghindari konflik atau mewujudkan kerukunan umat beragama
merupakan suatu nilai universal yang harus dipahami semua pemeluk agama.
Realitas ini didasarkan pada ajaran agama yang mewajibkan umatnya untuk
mencintai sesama dan hidup rukun. Dengan nilai ini, semua manusia
melalui agamanya diharapkan dapat hidup berdampingan secara damai,
saling menghormati, saling toleransi, dan bekerjasama dalam menangani
persoalan kemanusiaan.
Di
antara usaha untuk menghindari konflik atau mewujudkan kerukunan umat
beragama itu, tentunya ada upaya untuk saling mengenal di antara
agama-agama melalui dialog antar umat beragama. sumber : google,artikel agama konflik islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar